Menurut FI edisi
III
- Cara A
- Cara B
- Cara C
- Cara D
- Aseptik
Menurut FI edisi IV, terbagi menjadi:
- Sterilisasi Uap
- Sterilasasi Panas Kering
- Sterilisasi Penyaring Bakteri
- Sterilisasi Gas
- Sterilisasi Radiasi Ion
- Teknik Aseptis
Metode sterilisasi
Ä
Metode sterilisasi
terutama ditentukan oleh sifat sediaan tersebut.
Ä
Jika memungkinkan, penyaringan dengan
penyaring membran steril secara aseptik merupakan metode yang baik.
Ä
Jika pemanasan tidak
mempengaruhi stabilitas sediaan, maka sterilisasi obat dalam wadah akhir dengan
otoklaf juga merupakan pilihan baik.
Ä
Pendaparan obat
tertentu disekitar pH fisiologis dapat menyebabkan obat tidak stabil pada suhu
tinggi.
Ä
Penyaringan dengan
menggunakan penyaring bakteri adalah suatu cara yang baik untuk menghindari
pemanasan, namun perlu perhatian khusus dalam pemilihan, perakitan dan
penggunaan alat-alat. Sedapat mungkin gunakan penyaring steril 1x pakai. ( FI
IV hal 13)
Cara-cara
Sterilisasi (FI IV hal 1112, FI III hal 18)
1.
Sterilisasi uap
• Proses
sterilisasi termal menggunakan uap jenuh di bawah tekanan berlangsung di suatu
bejana yang disebut otoklaf. Suatu siklus otoklaf yang ditetapkan dalam
farmakope, untuk media atau pereaksi adalah selama 15 menit, 1210C,
kecuali dinyatakan lain.
• Prinsip
dasar kerja alat: udara di dalam bejana diganti dengan uap jenuh, dan hal ini
dicapai dengan menggunakan alat pembuka atau penutup khusus.
• Pengerjaan:
sediaan yang akan disterilkan diisikan ke dalam wadah yang cocok, kemudian
ditutup kedap. Jika volume dalam tiap wadah tidak lebih dari 100 ml, maka
sterilisasi dilakukan dengan uap air jenuh pada suhu 115oC-116oC
selama 30 menit. Jika volume dalam tiap wadah lebih dari 100 ml, maka waktu
sterilisasi diperpanjang hingga seluruh isi tiap wadah berada pada 115oC-116oC
selama 30 menit.
2.
Sterilisasi Panas
Kering
·
Proses sterilisasi
termal untuk bahan yang tertera di farmakope dengan menggunakan panas kering
biasanya dilakukan dengan suatu proses bets dalam suatu oven yang didesain
khusus untuk tujuan tersebut. Distribusi panas dapat berupa sirkulasi atau
disalurkan langsung dari suatu nyala terbuka. Suatu proses berkesinambungan
sering digunakan untuk sterilisasi dan depirogenisasi alat kaca sebagai bagian
dari sistem pengisian dan penutupan kedap secara aseptik yang berkesinambungan
dan terpadu.
·
Pengerjaan:
Sediaan yang akan disterilkan
dimasukkan kedalam wadah lalu ditutup
kedap atau penutupan ini bersifat sementara untuk mencegah pencemaran. Jika
volume dalam tiap wadah tidak lebih dari 30 ml, maka panaskan pada suhu 150oC
selama 1 jam. Jika volume dalam tiap wadah lebih dari 30 ml, maka waktu 1 jam
dihitung setelah seluruh isi tiap wadah mencapai suhu 150oC. Wadah
yang tertutup sementara, kemudian ditutup kedap menurut Teknik Aseptik
3.
Sterilisasi gas
• Pilihan
untuk menggunakan sterilisasi gas sebagai alternatif dari sterilisasi termal
sering dilakukan jika bahan yang akan
disterilkan tidak tahan terhadap suhu tinggi pada proses sterilisasi uap
atau panas kering.
• Bahan
aktif yang umumnya digunakan pada sterilisasi gas adalah etilen oksida.
• Keburukan
dari bahan ini adalah sangat mudah terbakar (walaupun sudah dicampur dengan gas
inert yang sesuai), bersifat mutagenik dan kemungkinan adanya residu toksik
dalam bahan yang disterilkan terutama yang mengandung
ion klorida.
• Proses
sterilisasi umumnya berlangsung dalam bejana yang bertekanan yang didesain sama
seperti pada otoklaf tetapi dengan tambahan bagian khusus yang hanya terdapat
pada alat sterilisasi yang menggunakan gas.
• Keterbatasan utama dari proses sterilisasi
etilen oksida adalah terbatasnya kemampuan gas tersebut untuk berdifusi sampai
ke daerah yang paling dalam dari bahan yang disterilkan.
• Gas
yang lain yang dapat dipakai yaitu formaldehid.
4.
Sterilisasi dengan
radiasi ion
Keunggulan
sterilisasi iradiasi meliputi reaktivitas kimia rendah, residu rendah yang
dapat diukur dan kenyataan yang membuktikan bahwa variabel yang dikendalikan
lebih sedikit.
Ada
2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu:
-
disintegrasi radioaktif dari radioisotop (radiasi γ)
-
radiasi berkas elektron.
Iradiasi
hanya menimbulkan sedikit kenaikan suhu tetapi dapat mempengaruhi kualitas dan
jenis plastik/kaca tertentu.
5.
Sterilisasi dengan
penyaringan
·
Sterilisasi larutan
yang labil terhadap panas .
·
Dilakukan dengan penyaringan
menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba, sehingga mikroba yang dikandung
dapat dipisahkan secara fisika.
·
Perangkat penyaring
umumnya terdiri dari suatu matriks berpori bertutup kedap atau dirangkaikan
pada wadah yang tidak permeabel.
·
Efektivitas suatu
penyaring media atau penyaring substrat tergantung pada ukuran pori bahan dan
dapat tergantung pada daya absorbsi bakteri pada atau dalam matriks penyaring
atau bergantung pada mekanisme pengayakan.
·
Penyaringan untuk
tujuan sterilisasi umumnya dilaksanakan menggunakan rakitan yang memiliki
membran dengan porositas nominal 0,2 μm atau kurang
No comments:
Post a Comment